Bagaimana bisa dikatakan layak kalau pandangan mata dibenturkan pada bangunan yang semi permanen dengan dinding udara yang tak sedap dilihat mata. Lantai kelas yang diplester ala kadarnya, WC/kamar mandi siswa yang terpisah jauh dengan kondisi yang lebih mirip kandang ayam. Ah, saya tak mau mengumbar kalimat berlebihan untuk meyakinkan anda bahwa sekolah ini tak layak huni dan butuh bantuan segera.
Memang, tak hanya sekolah ini yang mengalami nasib pilu, banyak ribuan sekolah lainnya di pedalaman indonesia yang jauh dari sinyal blackberry, gemuruh suara pedagang pulsa di televisi, hingar bingarnya gosip murahan artis ibukota, juga koar ‘wakil rakyat’ sampai berbusa-busa.
Saya yang hanya rakyat jelata, tak punya ‘kewenangan’, ‘kebijakan’ untuk mengambil ‘keputusan’ bisanya hanya berkeluh kesah dan bermuram durja, sambil menunggu janji-janji manis ‘pemegang kuasa’ untuk mensejahterakan masyarakatnya. Masyarakat harus berdaya, tak perlu menunggu pemimpinnya, mari bekerja.Sebagai jelata yang blogger, yang saya bisa hanya berkeluh kesah dan tentunya memainkan peran saya dengan sebaik-baiknya. Terima kasih untuk mbak Rahma Al-Chemist yang telah menjadi penyampai pertama berita ini kepada saya. Semoga tak berhenti sampai di sini. Ada banyak blogger-blogger lain di semua wilayah yang berani dan mampu menyuarakan keprihatinan yang ada di sekitarnya.
Madrasah Aliyah “Sehati” |
Inilah sekolah yang lebih mirip “Kandang Sapi” daripada sebuah tempat belajar mengajar.
Sekolahku, Kandang Sapiku |
Sekolah (Madrasah Aliyah) “Sehati” ini terletak di pulau Sulawesi Selatan tepatnya di daerah Ling, Bontopuasa, Kel. Adatongeng, Kec. Turikale, Kabupaten Maros
Ruangan Kelas |
Rak Buku |
Kamar Kecil di lokasi yang terpencil. Bisa kita bayangkan isinya seperti apa.. |
Area Parkir yang lebih mirip kandang |
Mading yang tetap eksis |
Untuk donasi silakan transfer ke:
REK. MANDIRI
152-00-1130231-8
atas nama RAHMAH
Berharap blogger-blogger lain ikut membantu menulis ulang. Terima kasih.
Sumber: