”Bila kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. & bila kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri…………………………”. (Q.S. Al-Israa’ : 7)
Alkisah, seorang ayah untuk pertama kalinya mengajak anaknya yang berumur sepuluh tahun pergi berlibur ke wilayah pegunungan. Tempat yang dituju itu ternyata sangat indah, berhawa sejuk, & membawa suasana yang hening & tentram. Banyak pohon menjulang tinggi di antara bukit-bukit & pegunungan. Ayah & anak itu berjalan-jalan menikmati eloknya pemandangan. Saking senengnya,sesekali bocah mungil itu melompat-lompat & berlari lari mungil ke sana kemari.
Suatu ketika, karena kurang hati – hati saat berlari – larian, anak itu terpelincir jatuh, “aduhhhhh…! Teriaknya kesakitan. & sesaat hampir bersamaan, jelas terdengar suara “aduhhh..” berulang – ulang di sisi pegunungan. Anak itu terheran – heran, penasaran & hendak tahu dari mana asal teriakan yang menirukan suaraanya tadi, si anak berteriak lagi dengan suara lebih keras.
“hai…. Siapa kamu…?
Sesaat kemudian, ia menerima jawaban yang hampir sama kerasnya, “ hai… siapa kamuuu……?”
“hai…. Siapa kamu…?
Sesaat kemudian, ia menerima jawaban yang hampir sama kerasnya, “ hai… siapa kamuuu……?”
Setelah itu, suasana kembali hening & hanya desau angin yang terdengar. Anak mungil itu makin gusar karena hanya mendengar suaranya. lampau dengan marah sekali ia berteriak sekeras –kerasanya, “pengecut kamu…!”
& sesaat kemudian ia pun langsung menerima jawaban yang sama nadanya, “pengecut kamu…..!”
& sesaat kemudian ia pun langsung menerima jawaban yang sama nadanya, “pengecut kamu…..!”
Dengan pandangan yang heran bercampur kesal, anak itu menatap ayahnya. “ayah, siapa orang yang iseng menirukan teriakan-teriakanku tadi? Mengapa semua teriakanku dia tiru sama persis? Tanya anak itu.
Ayahnya tersenyum bijak & berkatak,” Anakku, perhatikan baik- baik….” Kemudian, sang ayah berteriak dengan keras sekali kearah pegunungan, “ kamu hebat…!”terdengar jawaban bunyi yang sama kerasnya & berulang. “kamu hebat…!
Melihat roman muka anaknya yang masih keheranan, lelaki itu kembali berteriak keras – keras,” kamu luar biasa…! & sama seperti teriakan –terikan sebelumnya yang diikuti dengan suara yang persis sama. “kamu luar biasa…!
Melihat roman muka anaknya yang masih keheranan, lelaki itu kembali berteriak keras – keras,” kamu luar biasa…! & sama seperti teriakan –terikan sebelumnya yang diikuti dengan suara yang persis sama. “kamu luar biasa…!
Anak itu tetap saja keheranan sambil terus memandangi ayahnya. Tampak sekali ia tak sabar menanti penejelasan ayahnya. Sang ayah pun berkata.” Wajar saja kau heran, anakku. Ini pengalaman pertamamu berada ditempat yang berbukit – bukit & bergunung –gunung. Orang menyebut suara yang memantul balik tadi sebagai GEMA. Itulah pantulan suara.”
Sang ayah melanjutakan penjelasannya. “ sama dengan gema tadi, anakku. Kehiudupan ini juga akan senantiasa memantulkan kembali apapun yang kita berikan kepadanya. artinya,apa pun yang telah kau pikirkan, katakan, & lakukan, maka akan seperti itu pula hasil yang kau bissa. bila setiap saat enkau berfikir positif, mengucapkan kata – kata bijak, senantiasa berbuat kebaikan, giat belajar & berdisiplin, maka hidup akan beroleh penghargaan karena kepandaianmu berbicara, beroleh kasih & pertolongan dari sesama karena kebaikanmu, & dengan demikian kau akan mendapatkan kehidupan yang sukses. Apakah kau mengerti?
&, si anak pun mengangguk –anggukan kepalanya.
&, si anak pun mengangguk –anggukan kepalanya.
Saudaraku yang dirahmati Allah, Maha Benar apa yang difirmankan Allah SWT :
” Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, & barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan ”. (Al Qur’an surat 45. Al Jaatsiyah ayat 15)
” Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, & barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan ”. (Al Qur’an surat 45. Al Jaatsiyah ayat 15)
” Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri & barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; & sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya ” (Al Qur’an surat 41. Fushshilat ayat 46)
” & tidaklah kita menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Al Qur’an surat 43. Az Zukhruf ayat 76)
Kisah di atas mengandung kebijkan yang mendalam & berharga untuk kita. Kebijakan terdalalam dari kisah tadi menyatakan bahwa hidup kita adalah PANTULAN dari apa yang kita pikirkan, kita ucapkan, & kita lakukan. bila kita senantiasa berpikir negative, penuh kekhwatiran, & kecurigaan, maka kehidupan akan memberi reaksi yang sama negatifnya pada kita. Linkungan atau orang – orang di sekitar kita pun akan terabawa atau ikut terpengarauh untuk menjadi berperilaku negative, penuh kecurigaan, & tidak mau percaya pada kita. Dampaknya kehidupan kita bissa dirusak dari sebab –sebab yang kita munculkan tadi.
Sebalikanya, bila kita senantiasa memiliki hati yang penuh kasih,berpikir positif, mengucapkan kata – kata yang positif pula serta berperilaku baik kepada siapa saja, maka kehidupan akan memberikan reaksi yang sama positifnya. Hiudp kita pun akan dikelilingi dari orang-orang yang penuh kasih, berpikiran positif & tentu saja banyak kebaikan akan mendatangi kita.
Perinsip di atas sejalan dengan kata mutira ” hidup akan memberikan kembali apa yang kita berikan ”. Dalam kehidupan ini, kesuksesan hari ini tidak tercipta dari karena kebetulan atau keberuntungan semata. Setiap keberhasilan dalam bidang apa pun, pastilah terwujud karena akumulasi dari usaha – usaha yang pernah kita lakukan sebelumnya. Begitulah makna “ apa yang kita berikan itulah yang akan kita dapatkan ”.
Maka baik buruknya kehidupan seseorang sesungguhnya berada dalam kendali hati, pikiran, ucapan & perbuatan orang itu sendiri. Bahwa lingkungan atau orang lain berpengaruh pada kehidupan kita itu benar. Tatapi kehidupan kita sama sekali tidak ditentukan dari orang lain. Sebab, kita memiliki hak & kekuatan untuk menentukan pilihan.
Jadi pesanya jelas sekali, mari kita penuhi hidup ini dengan banyak hal positif. & bila kita hendak lebih berhasil, maka kita harus berani memberi yang terbaik dari yang kita miliki. Sebab memberi yang terbaik akan mendapatkan yang terbaik.
smoga bermanfaat
smoga bermanfaat