Tapi walaupun tujuannya sama, cara kerja optical zoom dan digital zoom berbeda.
Optical zoom, sesuai namanya, memanfaatkan panjang pendek lensa untuk memperbesar/ memperkecil obyek. Semakin panjang lensa, semakin besar kemampuannya untuk memperbesar obyek, sehingga detail obyek tetap tertangkap walau dipotret dari jarak yang jauh.
Ingat! Ketika kita menggunakan zoom, lensa kamera kita bergerak maju mundur sesuai zoom yang kita inginkan? Itu berarti kita menggunakan optical zoom.
Digital zoom adalah fasilitas untuk memperbesar gambar menggunakan peranti lunak yang ada di kamera. Gampangnya begini: digital zoom itu sama seperti bila kita sedang menggunakan aplikasi komputer seperti photoshop untuk memperbesar obyek yang kita ambil.
Teknisnya, di kamera gambar yang kita ambil dicrop sesuai keinginan kita ketika melakukan zoom. Karena dicrop, ukuran gambar tentu menjadi lebih kecil. Karena itu gambar ini lalu diperbesar dengan cara interpolasi. Di proses ini, resolusi gambar yang ada tidak bertambah. Gambar menjadi lebih besar, namun dengan resolusi yang sama dengan gambar aslinya yang lebih kecil.
Jadi jangan heran jika hasil foto menggunakan digital zoom tidaklah “seindah aslinya”.
Tapi ini bukan berarti digital zoom tidak layak dipakai. Kadang kala kita ingin memotret sesuatu dengan zoom, sementara zoom dari lensa sudah maksimum dan tidak bisa lebih besar lagi. Dengan menggunakan digital zoom kita bisa ‘menambah’ kemampuan untuk zoom lebih lanjut, melebihi kemampuan lensa.
Lalu bagaimana kalau setelah menggunakan digital zoom-pun masih belum cukup? Jangan sedih, gunakan aplikasi komputer untuk mengedit alias meng-cropping foto untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Toh teknik ini kurang lebih sama dengan yang berlangsung di kamera kita ketika melakukan digital zoom.
Tapi jangan lupa: secanggih apapun kamera kita, optical zoom tetap memberikan hasil dengan resolusi yang jauh lebih memuaskan dibanding digital zoom.
Sumber